Analisis katalis untuk pembentukan busa poliuretan

Analisis katalis untuk pembentukan busa poliuretan

Pilihan katalis poliuretan mempengaruhi reaktivitas dari seluruh sistem pembentukan busa dan selektivitas dari beberapa reaksi individu yang dijelaskan di atas.Reaktivitas sistem pembentukan busa dinyatakan dengan waktu aktivasi, proses pengerasan, demolding atau waktu pengerasan sistem.

Perubahan selektivitas, sebagai fungsi dari seleksi katalis dan perubahan, mempengaruhi keseimbangan reaksi, jenis dan urutan rantai polimer yang terbentuk dan fluiditas sistem busa,sehingga mempengaruhi pengolahan busa akhir dan sifat fisik.

Katalis yang paling umum digunakan untuk pembentukan busa uretan adalah amin tersier, amin kuarter, garam amin dan garam asam nukleat logam (biasanya Sn II, sniv atau K +).Amina tersier digunakan untuk mempromosikan gelasi. reaksi busa dan silang. garam anggota badan dan amine sensitif panas, seperti diazodicycloundecanone, digunakan untuk memberikan tindakan tertunda. garam asam logam sangat mempengaruhi reaksi gelasi.

Senyawa ini memiliki biaya rendah, tetapi mudah terhidrolisis dan tidak stabil.

Senyawa timah (SN IV) tidak mudah terhidrolisis dan dapat dimasukkan ke dalam sistem, seperti cetakan lunak dan busa keras.asam nukleat kalium, tris (dimethylaminomethyl) fenol dan 2,4,6-tris [3 - (dimethylamino) n-propyl] hexahydrohomotriad memiliki selektivitas yang kuat untuk trimerization.

busa poliuretan ditandai dengan berbagai struktur polimer yang dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai aplikasi.Perbedaan struktural ini tidak hanya disebabkan oleh isosianat dan poliol yang berbeda yang digunakan sebagai bahan bakuReaksi ini sangat dipengaruhi oleh jenis dan jumlah katalis poliuretan yang digunakan.